"katanya - katanya", Teori vs. Praktek - by Blogger Ime

Secara umum semua orang pernah mendengar tentang astral projection dalam hidup mereka, entah itu dari buku, film, atau orang yang pernah secara langsung mengalaminya.

Namun dari sekian banyak orang tersebut, hanya sedikit yang menyadari bahwa astral projection tidak hanya 'real' tapi juga sebuah skill/kemampuan yang sebenarnya dimiliki oleh semua manusia. Banyak orang yang sebenarnya telah mengalami astral projection sebelum benar -  benar beranjak dewasa minimal sekali dan dalam beberapa kasus, mereka melakukan astral projection beberapa kali tanpa menyadarinya.

Kita perlu melihat terlebih dahulu beberapa definisi dari astral projection (lihat post pertama untuk lebih detail). Dalam artian yang lebih simpel, arti astral projection adalah kemampuan seseorang untuk 'lepas' dari tubuh fisikal-nya. Semua manusia memiliki kemampuan ini, bahkan sebenarnya semua orang melakukannya dikala tertidur (kecuali mereka yang tidak tidur, tapi biasanya yang tidak tidur itu bukan manusia, dan yang bukan manusia tidak tercantum dalam definisi diatas kan?)

Ketika seseorang tertidur (fisiknya), maka subconscious yang mengambil alih, dan biasanya orang tersebut terbangun tanpa memiliki ingatan tentang apa yang terjadi ketika orang itu tertidur.

Melalui astral projection, seseorang dapat pergi kemanapun, kapanpun dan bla bla bla bla seterusnya... (maaf saya tidak berjualan kecap disini). Hukum fisik tidak berlaku disitu, bahkan sebenarnya tidak ada hukum apapun sama sekali, tapi bila saya lanjutkan tentunya saya bukan orang indonesia... jadi, begitulah :)

Pertanyaan selanjutnya, apa sih yang disebut dengan 'tubuh astral'? Apa sih 'tubuh ether'? apa sih silver cord? golden cord? Ada beberapa cara untuk mengetahuinya. Cara termudah: tanya ke yang udah pernah.Dengan resiko dikadalin dan ditakut-takutin atau lebih parahnya, dibohongin karena yang ditanya ternyata sama tidak tahunya. Cara tersusah dan terkeren: cari tahu sendiri :)

Apakah astral travel itu berbahaya? Bisa ya bisa tidak, ente mau berbahaya? walaupun ente tiduran dirumah tapi pikiran ente terus memikirkan marabahaya, niscaya tidur andapun berbahaya :)

"Kegagalan" untuk mencapai fase Out-of-body experience, sepertinya penggalan kalimat tersebut sudah menjadi hal biasa terlihat dalam berbagai forum - forum yang membahas astral projection. Ada banyak faktor yang menyebabkan "kegagalan" tersebut, namun yang paling sering ditemui justru dikarenakan mereka yang "gagal" karena menabrak tembok - tembok yang mereka buat sendiri.

"kekayaan informasi" juga menjadi pengaruh besar. Banyaknya informasi - informasi yang beredar baik di internet ataupun media - media lain tentang astral projection selain membawa arti positif (dalam arti semakin orang yang aware tentang AP) juga membawa dampak negatif, tidak semua informasi - informasi tersebut dibuat berdasarkan first hand experience, hanya sekumpulan "katanya - katanya". Ada banyak orang yang merasa, karena mereka telah mempelajari AP berabad - abad, menganggap diri mereka sudah siap, well-prepared. Walau mereka memiliki minat yang besar, dan memang sebaiknya sebelum kita melakukan sesuatu wajar untuk mempelajari dan melakukan riset tentang subyek yang akan dilakukan, AP itu bukan sky-diving (walau kalau mau memang bisa sky-diving waktu AP).

Dan dari "katanya - katanya" itu orang beranggapan jika AP/OOBEs adalah sesuatu yang "salah", "mistis" (walau sebenarnya tidak ada yang "mistis" atau "logis") dan banyak lagi. Pola pemikiran yang merasa "cukup" setelah mendapatkan informasi yang (belum) terbukti keabsahannya merupakan salah satu tembok tebal yang paling sering gw temuin selama beberapa bulan aktif bersama AEF.

So, kita mesti apa??

apa yang udah ente pelajarin selama ini? seberapa dalam pengetahuan - pengetahuan itu menghujam bawah sadar ente? Ketahui itu semua, kumpulkan dalam satu kantong kresek, lalu buang bersama sampah - sampah non-organik lainnya. Trust me, semua itu ga ada gunanya begitu ente kluar dari badan (perdana dalam keadaan sadar of course). Salah satu sesepuh disini pernah ada yang bilang, semakin banyak yang kita tahu, lebih banyak lagi hal - hal yang kita tidak tahu, jadi apa gunanya "tahu"? kalau bukan buat dimakan?

Dari sekian banyak pengetahuan "katanya - katanya" yang pernah gw temuin, banyak diantara pengetahuan - pengetahuan tersebut yang mengatakan "kalau AP jangan ini itu" atau "kalau AP harus ini itu". Well, gw ga bisa bilang mereka bener atau salah, gw cuma ngingetin satu kalimat yang dulu bikin gw tertarik sama trit ini

"Coba dulu baru percaya"
jangan lupa laporan yeee

Copyright :Ch. Alexander
Original post at : http://www.kask*us.us/showpost.php?p=635840763&postcount=1039

Edited XV3

Lebih baru Lebih lama